IP & KELAS IP
TCP/IP & Kelas-kelas IP Address
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang
dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut
dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host
(komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer
tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP
menggunakan tiga skema untuk tugas ini :
==>Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap
host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.
==>Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan
dimana host tujuan berada.
==> Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data
pada modul software yang benar di dalam host.
Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar
dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis
sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. Format
penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah
bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam
bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1
byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format
dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.
Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi
jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung
kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas
B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat ,
software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya.
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai:
Kelas IP Address
A. IP Address kelas A :
~Bit pertama dari IP address adalah 0
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 – 127
~Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
~Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan
jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214
(16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk
jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network
ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6
pada network nomor 113.
B. IP Address kelas B :
~Bit pertama dari IP address adalah 10
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 –
191
~Terdapat ribuan jaringan kelas B
~Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan
berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit
pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1
pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP
address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx
C. IP Address kelas C :
~Bit pertama dari IP address adalah 110
~Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223
~Terdapat jutaan jaringan kelas C
~Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254
host
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan
berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini,
bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256
IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses
memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau
tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
. IP Address kelas D :
~Bit pertama dari IP address adalah 111
~Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih
dari 223
~Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan
khusus
E. IP Address kelas E :
~Bit pertama dari IP address adalah 11110
~ Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen
Domain Name System (DNS)
————————————–
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang
memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi
IP address. Dalam pemberian nama, DNS
menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang
ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2. Top level domain: kode kategori organisasi atau
negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh
perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk
membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda
misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi
atau perusahaan, misalnya:
microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
==> SupernettingAda dua masalah yang saling
berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama
kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan.
Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan
saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi
alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat
dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat
asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.
==>Subnetting
Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat
suatu alokasi alamat lebih efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan
ke jaringan lebih kecil daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas
dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk
subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B
standart adalah 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian
jaringan dari suatu alamat kelas B dengan byte tambahan. Misalnya sub mask
255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan jaringan kelas B, byte
ketiga menunjukkan alamat subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada
subnet yang bersangkutan. Masking yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan
diartikan, tapi sebenarnya subnet masking bersifat bit-oriented, jadi misalnya
seseorang bisa saja membuat sub-mask 255.255.255.192. Tabel 2.1 mengilustrasi
efek dari subnet-mask terhadap bermacam-macam alamat jaringan :
==>IP Address
==>Subnetmask
==>Interpretasi
==>128.66.12.1
==>255.255.255.0
==>Host 1 pada subnet 128.66.12.0
==>130.97.16.132
==>255.255.255.192
==>Host 4 pada subnet 130.97.16.128
==>192.178.16.66
==>255.255.255.192
==>Host 2 pada subnet 192.178.16.64
==>132.90.132.5
==>255.255.240.0
==>Host 4.5 pada subnet 132.90.128.0
==>18.20.16.91
==>255.255.0.0
==>Host 16.91 pada subnet 18.20.0.0
Efek Subnet Mask Terhadap IP Address