Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menyaksikan seorang wanita muslimah yang
shalehah, melaksanakan syiar-syiar Islam. Namun, tidak menghiraukan kesehatan
dan kebersihan mulut dan dirinya. Tidak peduli dengan kesehatan dan aroma yang
keluar dari mulut atau tubuhnya. Atau sebaliknya, begitu besar perhatiannya
terhadap kesehatan dan kebersihan dirinya tapi melalaikan ibadah dan
pelaksanaan syiar-syiar Islam.Contoh lain, kita dapati ada seorang muslimah
mencurahkan perhatiannya pada ibadah tapi tidak memiliki pandangan yang benar
tentang Islam yang menyeluruh, ‘bagaimana Islam menyikapi alam, kehidupan dan
manusia.’
Ada yang semangat belajar
Islamnya baik. Antusias menghadiri majelis-majelis ilmu, tapi tidak menjaga
lisannya dari ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba).
Ada yang hubungan pribadinya dengan Alloh Subhanahu
wa Ta’ala baik, tapi tidak menjaga hubungan baik dengan tetangga dan
teman-temannya.
Ada Yang hubungannya
dengan teman-teman dan tetangganya baik tapi tidak melaksanakan dengan baik
hak-hak orang tua. Kurang-kalau tidak dikatakan sama sekali tidak-mereka dalam
berbakti kepada kedua orang tuanya.
Ada yang berbakti
kepada kedua orang tuanya tetapi tidak memenuhi hak-hak suaminya. Tampil dengan
dandanan indah saat menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para wanita tetapi
tidak pernah memperbaiki penampilannya di depan suaminya.
Ada yang berbakti kepada suaminya
tetapi tidak membantu suaminya untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Atau
tidak mendukung suaminya untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan beramal shaleh.
Ada yang berbakti kepada suaminya
tapi kurang memperhatikan pembinaan dan pembentukan kepribadian anak-anaknya.
Kurang memperatikan perkembangan kejiwaaan dan akal mereka. Kurang
memperhatikan lingkungan sekitarnya yang memberikan pengaruh kepada
putra-puterinya.
Ada yang memperhatikan itu semua
terapi kurang silaturahimnya kepada saudara-saudaranya.
Ada yang silaturahim terhadap keluarganya
baik, tapi hubungannya dengan lingkungan sekitarnya tidak baik. Sibuk dengan
urusan pribadinya. Tidak peduli dengan persoalan kaum muslimin dan muslimat.
Ada yang memperhatikan persoalan
pribadi dan umat islam tetapi kurang memperhatikan pengembangan pengetahuannya.
Tidak menambah pengetahuannya dengan belajar dan terus membaca.
Ada yang sibuk dengan belajar tetapi
mengabaikan urusan rumah tangga, putera puterinya dan suaminya.
Kalau kita merasa heran dari
ini semua, keheranan kita akan bertambah ketika kita mengetahui bahwa itu semua
muncul dari para wanita muslimah yang memiliki tingkat kesadaran yang cukup
baik terhadap agama ini. Dari para wanita muslimah yang tumbuh dalam lingkungan
Islam dan memiliki bekal pengetahuan agama yang tidak sedikit! Ini
kadang-kadang dikarenakan tidak peduli atau tidak memiki pandangan yang utuh
yang telah diajarkan Islam. Pandangan yang menyeluruh tentang manusia,
kehidupan, dan alam sekelilingnya. Pandangan yang mendorong seseorang untuk
melihat segala sesuatu dengan seimbang. Tidak memprioritaskan satu aspek dengan
mengorbankan aspek lain.
Orang yang
memperhatikan dengan cermat ayat-ayat Qur’an dan hadits-hadits akan mendapati
begitu banyaknya dalil yang menjelaskan perilaku yang seharusnya dimiliki
wanita muslimah dalam hubungannya dengan Rabbnya, pembentukan pribadinya dan
hubungannya dengan orang lain. Tatanan hidup yang mengatur segala sesuatu dari
yang besar sampai yang kecil. Semua nash tersebut akan memberikan rambu-rambu
yang mengantarkan pada kehidupan yang terarah dan seimbang. Kehidupan yang
menjamin kebahagiaan, kesuksesan di dunia dan dan keberuntungan yang sangat
besar di hari kemudian.
Semua ini yang telah digariskan
oleh Islam dalam Al-Qur’an dan sunnah akan mengantarkan seorang wanita
muslimah mendapatkan kepribadiannya yang asli. Kepribadian yang sejalan dengan
fitrahnya. Sehingga melahirkan wanita muslimah yang unggul, mulia dan istimewa
dalam perasaan, pemikiran, prilaku dan hubungannya.
Mencapai tingkat tersebut sangatlah
penting bagi kehidupan umat manusia secara umum karena wanita memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi kehidupan generasi mendatang, mencetak para pejuang,
menanamkan nilai-nilai, menghiasi kehidupan dengan cinta, kasih sayang dan
keindahan serta memenuhi rumah tangga dengan rasa aman, tenang, tentram dan
damai.
Wanita muslimah
adalah satu-satunya wanita yang sanggup menerangi dunia wanita modern yang
telah jenuh dengan filsafat materialisme dan pola hidup jahiliyah yang
mendominasi kehidupan masa kini. Hal itu dengan mengenalkan dirinya,
menghadapkan dirinya pada sumber permikiran yang murni untuk kemudian menata
kembali kepribadiannya yang asli yaitu kepribadian yang telah dibentuk oleh
Al-Qur’an dan As Sunnah.
Mudah-mudahan
Allah Subhaanahu Wata’aala memberikan taufiq pada kita semua untuk istiqamah
dalam agama yang telah dibawa Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
(Sumber Rujukan: Jati Diri Wanita Muslimah oleh Syaikh Ali
Al-Hasyimi)